Jalan Nosu Rusak Parah, Sudah Bertahun-Tahun Dikeluhkan Warga

Warga sedang melintasi jalan Nosu, mereka berjibaku dengan lumpur dan rusaknya jalanan (Frendy Cristian/masalembo.com)

MAMASA, .COM - Infrastruktur jalan di Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat masih menjadi momok yang dikeluhkan warga. Seperti di ruas jalan menuju Kecamatan Nosu, masih rusak parah. Terdapat sedikitnya 15 meter tubuh jalan digenangi lumpur, sepanjang jalan ini juga dipenuhi lubang. Kerap, kendaraan beroda empat dan truk ketika melintas akan terjebak lumpur sampai harus ditarik menggunakn tali.

Jalan ini yaitu julur jalan masuk masyarakat ke tiga kecamatan di Kabupaten Mamasa, yakni Pana, Tabang dan Kecamatan Nosu sendiri. Selain itu juga menjadi jalan masuk ribuan masyarakat kalau hendak menuju ke sentra kota Kabupaten Mamasa.

Baca Juga

Jika ekspresi dominan penghujan tiba menyerupai dikala ini, pengendara haruslah berbarengan dengan pegendara lainnya ketika ingin melintas. Ini semoga mereka sanggup saling membantu menarik kendaraanya kalau terjebak kubangan lumpur. Selain itu mereka juga harus meyiapkan tali dan skop alasannya yaitu dalam perjalan peralatan sederhana itu sangat diharapkan untuk sanggup megakses jalan.

Salah satu perjaka Nosu, Yuniastika, menuturkan, satu kerusakan paling parah berada di antara Kecamatan Sumarorong dan Nosu. Setiap ekspresi dominan penghujan tiba jalan menjadi becek dan licin, nyaris tak sanggup dilalui. Agar kendaraan sanggup melintas tubuh jalan harus digali lebih dulu. Semua lumpur yang menutup tubuh jalan dikeluarkan, kemudian pengendara saling berjibaku menarik kedaraanya.

"Terkadang pengendara harus bermalam di tengah hutan jika, mobilnya terjebak lumpur," kata Yuniastika, Jumat (4/1/2019) 

"Mereka (para pengguna jalan) harus menunggu kendaraan beroda empat lain melintas semoga sanggup saling membantu menarik kendaran mereka," katanya.

Warga lainya, Ichal bercerita, ia dan rekan-rekanya kerap bermalam kalau kendaraanya terjebak di dalam lumpur. Mereka harus bermalam menuggu orang lain tiba membantunya menarik mobil.

"Kami sudah kerap kali bermalam di tengah jalan, dikala dari Makassar  menuju kampung di Nosu, apalagi kalau ekspresi dominan pengujan tiba, kendaraan beroda empat niscaya terjebak lumpur sehingga harus ditarik memakai tali itupun  harus membutuhkan puluhan tenaga manusia," terperinci Ichal.

Dikatakan, kerap mereka bermalam ketika tak ada pengedara lain yang lewat untuk membantu. "Kami terpaksa harus bermalam menunggu keesokan harinya semoga sanggup meminta derma kepada pengendara lain menarik kendaraan beroda empat yang terjebak itu," tutur Ichal kepada wartawan masalembo.com

Lanjut ia mengungkapkan, semoga jalan masuk jalan kembali normal ratusan warga di Kecamatan Nosu harus bahwasanya membersihkan jalan tersebut. Saat ini jalan masuk kembali normal.

"Sudah bertahun-tahun jalan ini menjadi keluhkan masyarakat, karena jalur ini satu-satunya akses
perekonomian masyarakat di tiga kecamatan. terutama warga Nosu dan Pana," saya Ichal.

Mereka berharap semoga jalan tersebut, menjadi perhatian serius pemerintah sentra maupun kawasan semoga jalan itu segera diperbaiki dan diaspal sampai tidak lagi menyengsarakan ribuan setempat. (frd/har)

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel