Cerita Maut 2
Menjadi Da'i Setelah Mati
DI benua Afrika, tepatnya di Republik Rwanda, Allah menakdirkan lahirnya soerang muslim baru. Sebelum itu ia memang sudah hidup lama., namun hanya tubunya yang hidup; alasannya yaitu sebelum itu ia beraga nasrani. Adapun jiwanya sama sekali tidak mengenal kehidupan kecuali sehabis ia mengikrarkan keislamannya. Dari situlah ia mulai merasa lezatnya iman.
Sumber https://dsfback.blogspot.com/
DI benua Afrika, tepatnya di Republik Rwanda, Allah menakdirkan lahirnya soerang muslim baru. Sebelum itu ia memang sudah hidup lama., namun hanya tubunya yang hidup; alasannya yaitu sebelum itu ia beraga nasrani. Adapun jiwanya sama sekali tidak mengenal kehidupan kecuali sehabis ia mengikrarkan keislamannya. Dari situlah ia mulai merasa lezatnya iman.
Ketika keluarganya mendengar gosip keislamannya, mereka kontan menyerangnya habis-habisan . Mereka pun segera memperlihatkan dunia seutuhnya, tidak sedikipun yang mereka tinggalkan. Hal itu tidaklah aneh, alasannya yaitu hati mereka memang sdudah dipenuhi oleh kedengkian salibisme.
Setiap hari mereka mendengar, baik di sekolah atau di gereja, bahwa orang arab (muslim) yaitu jelmaan setan, padahal mereka jarang seklai melihat orang islam!!
Di Sekolah, semnjak kecil mereka telah di rebut oleh pihak gerja. Mereka dijejeli kepercayaan Arab itu identik dengan bangsa biadab, kerja mereka hanya membakar-bakar kampung, membunuh orang tidak berdosa, menculik kaum wanita, serta membiarkan sawah ladang mereka menjadi rusak tak terurus! Seluruh kepercayaan tersebut selalau ditekankan ooleh pijhak gereja pada setiap kesempatan.
Berita pun hingga ke indera pendengaran saudara pria kandungnya. Tak pelak sang saudara murka bukan kepalang. Amarahnya meluap menyesahkan dada ketika ia menyaksikan saudaranya yang muslim itu shalat, melatakkkan keningnya di atas tanah tunduk kepada Allah, Rabb dari sekalian makhluk. Semua kepercayaan wangi yang dijejalkan kepadanya betul-betul membuahkan hasil yang amat jelek pula, dalam wujud sebuah reaksi frontal. Reaksi itu berakhir dengan bencana bahwa si Kristen itu membunuh saudarnya yang muslim itu, ketika sedang sujud.
Apakah ceritanya berakhir hingga di situ saja? Sama sekali tidak. Polisi segera mengkap sang pembunuh. mayit si muslim yang terbaring di daerah itu, selama tiga hari dalam ruang yang panas, ternyata tetap utuh, tidak berbubah sedikitpun. Hal ini menjadi bukti dan hukuman bisu terhadap keagungan dan kesucian agama islam ini, bahwa agama islam agama yang benar.
Berpuluh-puluh orang Kristen tiba untuk melihat mayit muslim itu yang masih menunggu izin dari pihak medis untuk di kembumikan.Berpuluh orang di antara mereka akibatnya mengikrarkan diri masuk islam alasannya yaitu bencana tersebut. Sang muslim gres itu tentu berhak di gelari"Dai Sesudah Mati"
......
(Baca Juga : Kematian)
- Buku "Misteri Menjelang Ajal -kisah-kisah su-ul khotimah khusnul khotimah" penulis Muhammad bin Abdul Aziz Al-Musnid diterjemahkan oleh Abu Umar Basyir Al-Maidani.