Hashing



 
Hasing merupakan teknik mengubah kata (plaintext) menjadi sebuah bentuk lain dengan cara mengkombinasikan beberapa kata menurut dari algoritma yg digunakan. Sedangkan fungsi Hash merupakan algoritma yang mengubah teks atau pesan (text or message) menjadi sederetan aksara acak yang mempunyai aksara yang sama.

Fungsi Hash yaitu fungsi yang mendapatkan masukan string yang panjangnya sembarang selanjutnya mentransformasikannya menjadi string keluaran yang panjangnya tetap (fixed) yang biasanya berukuran jauh lebih kecil daripada ukuran string semula. Beberapa teknik yg paling sering digunakakan adalah: MD5, SHA1 dll.

Baca Juga

Hash juga termasuk salah satu bentuk teknik kriptografi tanpa memakai kunci (unkeyed cryptosystem). Selain itu hash mempunyai nama lain yang juga dikenal yaitu “one-way function”.Namun, hashing sedikit berbeda dengan proses kriptografi yang mempunyai fungsi enkripsi dan dekripsi. Hashing hanya punya fungsi “mirip enkripsi” saja tanpa adanya fungsi dekripsi disana. Untuk membuka atau membalikkan fungsi hash tidak diharapkan kunci (karena memang tidak bisa), tetapi sanggup menyamakan kembali hasil hashing yg gres dengan hasil hashing yang tersimpan didatabase misalnya.

Fungsi hash haruslah stabil (referential transparent), artinya, kalau dia dipanggil dua kali oleh masukan yang benar-benar sama(sebagai misal,string yang mengandung sekuen aksara yang sama), maka dia haruslah memberi hasil yang sama pula.

Hasil dari hashing pasti sama dengan kata yang dibentuk sebelumnya. (dengan algoritma yg sama). Sebagai contoh, misalnya: Hashing kata “Jumlah penduduk kota Semarang ada 250.583 jiwa” akan menjadi : “1e7f30ee4360d0fada10f400c1e5“. Kapanpun dan siapapun yang melaksanakan fungsi hashing dengan algoritma yang sama, ya balasannya sama juga.
Fungsi hash sering pula disebut dengan Compression Function, Fingerprint, Cryptographic Cheksum, Message Integrity Check, dan Manipulation Detection Code.

Beberapa fungsi hash sanggup memetakan dua atau lebih text ke nilai hash yang sama. Misalnya, kalimat “Jumlah penduduk kota Semarang ada 250.583 jiwa” mempunyai nilai hashing “1e7f30ee4360d0fada10f400c1e5“. Bisa jadi kalimat “Buku ini berwarna biru kehijauan” juga mempunyai nilai hashing “1e7f30ee4360d0fada10f400c1e5

Fungsi hash sanggup dipakai untuk Menyimpan Password, sebagai Penguji Keutuhan Pesan, dan sebagai Message Fingerprint.

Penguji Keutuhan Pesan. Hashing sangat peka dengan perubahan data sehingga sangat pas kalau dipakai sebagai penjaga integritas data. Misal, kalimat “Jumlah penduduk kota Semarang ada 250.583 jiwa” mempunyai nilai hashing “1e7f30ee4360d0fada10f400c1e5“. Jika angka “3“ diganti “4” maka nilai hashing sanggup sangat berbeda, misal “a538bcf001ff207fddac974feac8“



Message Fingerprint. Misalkan untuk memverifikasi sebuah salinan arsip dengan arsip asli. Salinan dokumen berada di daerah yang jauh dari basis data arsip asli. Daripada mengirim data salinan arsip tersebut secara keseluruhan ke komputer sentra (yang membutuhkan waktu transmisi lama), lebih baik mengirimkan message digest-nya. Jika message digest salinan arsip sama dengan message digest arsip asli, berarti salinan arsip tersebut sama dengan arsip master.

Menyimpan Password. Misalkan password panjangnya bebas (minimal 8 karakter). Password disimpan di komputer host (server) untuk keperluan otentikasi pemakai komputer. Password disimpan di dalam basisdata. Untuk menyeragamkan panjang field password di dalam basisdata, password disimpan dalam bentuk nilai hash (panjang nilai hash tetap).

Persamaan Fungsi Hash : nh = H(m)
Dimana:
m=pesan ukuran sembarang
H = Fungsi Hash
nh = nilai hash
Berapapun panjang pesan (m), panjang nilai hash (nh) tetap, contohnya 128 mb.

Beberapa teladan algoritma kriptografi dengan memakai kunci fungsi hash, antara lain :MD2, MD4, MD5, secure Hash Function (SHA),  Snefru, N-hash, RIPE-MD, dan lain-lain











Referensi : Beberapa laman di internet.

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel