Steganografi Beda Tipis Dengan Kriptografi
Kata "steganografi" berasal dari bahasa Yunanisteganos, yang artinya “tersembunyi atau terselubung”, dan graphein, “menulis”. Pada awalnya, arti steganografi adalah cara menyembunyikan pesan dengan suatu cara sehingga hanya si pengirim dan si peserta yang mengetahui atau menyadari bahwa ada suatu pesan rahasia. Ini sangat berbeda dengan kriptografi yang berarti menyamarkan pesan, tapi tidak menyembunyikan bahwa ada suatu pesan.
Kini, istilah steganografi termasuk penyembunyian data digital dalam berkas-berkas (file) komputer. Contohnya, seseorang mengirimkan file lagu. Sebelum dikirimkan ia menambahkan satu atau lebih byte abjad pesan pada byte-byte yang tidak terpakai pada file tersebut.
Biasanya media yang dipakai dalam steganografi berbentuk gambar, artikel, daftar belanjaan, file lagu, atau pesan-pesan lainnya. Pesan yang tertulis ini merupakan goresan pena yang menyelubungi atau menutupi. Teknik steganografi mencakup aneka macam metode komunikasi untuk menyembunyikan pesan diam-diam (teks atau gambar) di dalam berkas-berkas lain yang mengandung teks, image, bahkan audio tanpa menawarkan ciri-ciri perubahan yang konkret atau terlihat dalam kualitas dan struktur dari berkas semula. Metode ini termasuk tinta yang tidak tampak, microdots, pengaturan kata, tanda tangan digital, jalur tersembunyi dan komunikasi spektrum lebar.
Format yang biasa dipakai di antaranya:
· Format image : bitmap (bmp), gif, pcx, jpeg, dll.
· Format audio : wav, voc, mp3, dll.
· Format lain : teks file, html, pdf, dll.
Kelebihan steganografi bila dibandingkan dengan kriptografi ialah pesan-pesannya tidak menarik perhatian orang lain. Pesan-pesan berkode dalam kriptografi yang tidak disembunyikan, walaupun tidak sanggup dipecahkan, akan menjadikan kecurigaan. Seringkali, steganografi dan kriptografi dipakai secara bersamaan untuk menjamin keamanan pesan rahasianya.
Sebuah pesan steganografi (plaintext), biasanya pertama-tama dienkripsikan dengan beberapa arti tradisional, yang menghasilkan ciphertext. Kemudian, covertext dimodifikasi dalam beberapa cara sehingga berisi ciphertext, yang menghasilkan stegotext. Contohnya, ukuran huruf, ukuran spasi, jenis huruf, atau karakteristik covertext lainnya sanggup dimanipulasi untuk membawa pesan tersembunyi; hanya peserta (yang harus mengetahui teknik yang digunakan) sanggup membuka pesan dan mendekripsikannya.
Ada empat jenis metode Steganografi, yaitu:
Algorithms and Transformation
Algoritme compression adalah metode steganografi dengan menyembunyikan data dalam fungsi matematika. Dua fungsi tersebut adalah Discrete Cosine Transformation (DCT) dan Wavelet Transformation. Fungsi DCT dan Wavelet yaitu mentransformasi data dari satu daerah (domain) ke daerah (domain) yang lain. Fungsi DCT yaitu mentransformasi data dari daerah spatial (spatial domain) ke daerah frekuensi (frequency domain).
Discrete Cosine Transform merepresentasikan sebuah gambaran dari penjumlahan sinusoida dari magnitude dan frekuensi yang berubah-ubah. Sifat dari DCT ialah mengubah informasi gambaran yang signifkan dikonsentrasikan hanya pada beberapa koefisien DCT. Oleh alasannya ialah itu DCT sering dipakai untuk kompresi gambaran menyerupai pada JPEG.
Keuntungan DCT antara lain :
• DCT (Discrete Cosine Transform) menghitung kuantitas bit-bit image dimana pesan tersebut disembunyikan didalamnya. Walaupun image yang dikompresi dengan lossy compression akan menjadikan kecurigaan alasannya ialah perubahan LSB akan terlihat jelas, pada metode ini hal ini tidak akan terjadi alasannya ialah metode ini terjadi di domain frekuensi di dalam image, bukan pada domain spasial, sehingga tidak akan ada perubahan yang terlihat pada cover image.
Kekurangan DCT antara lain :
• Tidak tahan terhadap perubahan suatu objek dikarenakan pesan gampang dihapus alasannya ialah lokasi penyisipan data dan pembuatan data dengan metode DCT diketahui.
Least Significant Bit Insertion (LSB)
Metode yang dipakai untuk menyembunyikan pesan pada media digital tersebut berbeda-beda. Contohnya, pada berkas image pesan sanggup disembunyikan dengan memakai cara menyisipkannya pada bit rendah atau bit yang paling kanan (LSB) pada data pixel yang menyusun file tersebut. Pada berkas bitmap 24 bit, setiap pixel (titik) pada gambar tersebut terdiri dari susunan tiga warna merah, hijau dan biru (RGB) yang masing-masing disusun oleh bilangan 8 bit (byte) dari 0 hingga 255 atau dengan format biner 00000000 hingga 11111111. Dengan demikian, pada setiap pixel berkas bitmap 24 bit kita sanggup menyisipkan 3 bit data.
Kekurangan dari LSB Insertion: Dapat diambil kesimpulan dari pola 8 bit pixel, memakai LSB Insertion sanggup secara drastis mengubah unsur pokok warna dari pixel. Ini sanggup menawarkan perbedaan yang konkret dari cover image menjadi stego image, sehingga tanda tersebut menawarkan keadaan dari steganografi. Variasi warna kurang terang dengan 24 bit image, bagaimanapun file tersebut sangatlah besar. Antara 8 bit dan 24 bit image mudah diserang dalam pemrosesan image, seperti cropping (kegagalan) dan compression (pemampatan).
Keuntungan dari LSB Insertion : Keuntungan yang paling besar dari algoritme LSB ini ialah cepat dan mudah. Dan juga algoritme tersebut memiliki software steganografi yang mendukung dengan bekerja di antara unsur pokok warna LSB melalui manipulasi pallete (lukisan).
Redundant Pattern Encoding
Redundant Pattern Encoding adalah menggambar pesan kecil pada kebanyakan gambar. Keuntungan dari metode ini ialah sanggup bertahan dari cropping (kegagalan). Kerugiannya yaitu tidak sanggup menggambar pesan yang lebih besar.
Spread Spectrum method
Spread Spectrum steganografi terpencar-pencar sebagai pesan yang diacak (encrypted) melalui gambar (tidak menyerupai dalam LSB). Untuk membaca suatu pesan, peserta memerlukan algoritme yaitu crypto-key dan stego-key. Metode ini juga masih gampang diserang yaitu penghancuran atau pengrusakan dari kompresi dan proses image (gambar).
Referensi : dari sejumlah buku dan artikel website