Ikut Berlayar, Lulusan Ami Veteran Asal Polman Ini Menghilang
Pas Photo Husni Munarak (ist)
POLEWALI, .COM - Seorang warga di Dusun Paku, Desa Paku, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) kehilangan kontak (loss contact) dengan pihak keluarganya dikala berlayar di wilayah perairan teluk Jakarta.
Warga berjulukan Husni Mubarak (25) merupakan ABK kapal Namse Bangsdzod. Husni sebagai chief (mualim 2) di kapal tersebut. Ia bekerja di Perusahaan PT Surabaya Shipping Lines yang membawa kapal tanker memuat Crude Palm Oil (CPO). Kapal yang membawa 12 awak ini berlayar dengan rute Sampit Kalteng menuju Tanjung Periuk Jakarta.
Menurut pihak keluarga, kabar ini diketahui pertama kali dari salah satu staf pihak perusahaan kawasan Husni bekerja melalui pesan singkat pada (28/12/2018) sekitar pukul 18:30 WIB.
"Ada pesan WhatsApp dari pihak perusahaannya, katanya kapalnya hilang kontak sebelum datang di Tanjung Periuk," tutur Ayu, kakak ipar Husni.
Menurut Ayu, biasanya usang perjalanan berlayar yang ditempuh hanya empat hari, namun kali ini sudah lebih dari sepuluh hari semenjak dikabarkan hilang kontak semenjak tanggal 28 Desember 2018.
Sementara, Sabang, orang bau tanah Husni mengatakan, dia terakhir berkomunikasi melalui sambungan telepon dengan anaknya dikala hendak berlayar dan masih berada di Sampit. Saat itu Husni meminta doa restu orang tuanya semoga dirinya selamat hingga tujuan.
"Saya sempat bicara, katanya sudah mau berlayar. Mohon doanya semoga selamat," kata Sabang, ditemui di rumahnya, Minggu (6/1/2019).
Husni Mubarak merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Ia terlahir dari pasangan suami istri Sabang dengan Bahara. Husni Mubarak merupakan lulusan sekolah Akademi Maritim Indonesia (AMI) Veteran Makassar tahun 2016.
Sejak lulus, dia pribadi bekerja di kapal. Kapal kawasan dia bekerja kini merupakan yang kedua sesudah dia bekerja pada kapal pertama.
Hingga kini, belum diketahui apa penyebab sehingga kapal yang membawa hilang kontak. Namun gosip yang disampaikan pihak perusahaan, dalam radar kapal masih sempat terdeteksi pada 3 Januari lalu. Perlahan, kapal tersebut menghilang dalam deteksi sonar dan hingga kini belum diketahui keberadaanya.
Upaya dari pihak keluarga telah melaksanakan komunikasi dengan pihak perusahaan kawasan Husni bekerja. Menurut Sabang pihak perusahaan telah melaksanakan upaya pencarian dengan berkoordinasi dengan Bazarnas, Tentara Nasional Indonesia AL, dan Syahbandar, namun masih nihil.
"Pihak perusahaan bilang, sudah melaksanakan pencarian dengan melibatkan Bazarnas, Tentara Nasional Indonesia AL dan lainnya. Tapi belum ditemukan," ucap Sabang.
Pihak keluarga kini mendesak Pemerintah dan kepada perusahaan kawasan Husni bekerja untuk melaksanakan upaya pencarian. Mereka berharap semoga anaknya dapat segera diletahui dan ditemukan keberadaan nya.
"Semoga anak saya dapat segera ada kabar dan selamat kembali kerumah," tutur Sabang dengan nada sedih. (ant/har)