Hari Amal Bakti Kemenag: Agama Tak Dapat Dipisahkan Dari Negara

Pegawai Kemenag Majene ketika mengikuti Hari Amal Bakti Kemenag ke-73 di Masjid Ilaikal Mashir (Munirul Islam/Humas Setda Majene)

MAJENE, .COM - Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Majene H. Adnan Nota menegaskan agama tak dapat dipisahkan dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal itu ia katakan ketika peringatan Hari Amal Bakti Kemenag di Majene, Kamis (3/1/2019). 

Adnan mengatakan, Indonesia secara kelembagaan lahir lantaran diperjuangkan oleh para tokoh agama sehingga negara tak boleh memisahkan agama dalam kehidupan keseharian. "Itulah sebabnya dalam pengelolaan negara kita, agama selalu menjadi roh dan jadi spirit," ucap Adnan.

Baca Juga

"Bahwa dalam berbangsa ini agama janganlah kita tinggalkan dari kehidupan kita," lanjut Adnan. 

Di kesempatan ini, mantan Kepala Kemenag Mamuju ini mengungkap bahwa, di institusi Kemenag masih ada saja ASN yang tidak menyadari kiprah dan tanggung jawabnya kepada negara. Ia menilai, masih ada pegawai ASN Kemenag yang tak sejalan dengan visi dan misi pemerintah. 

"Maka aku tekankan jangan kita menjadi potongan dari persoalan, menyerupai saudara-saudara kita yang kini ini, banyak yang posisinya ASN, posisinya abdi negara, digaji oleh negara tetapi kadang lupa bahwa aku ini menjadi potongan dari negara, potongan dari yang menyukseskan pembangunan," ucap Adnan. 

Adanan mengajak seluruh ASN Kemenag menjaga janji kepada pemerintah. Menurutnya setiap ASN wajib meyukseskan kegiatan pemerintah termasuk kegiatan bupati Majene H Fahmi Massiara dan Wakilnya H Lumman. 

Bupati Majene H Fahmi Massiara sendiri di kesempatan tersebut mengatakan, di negara kita agama bukan hanya satu tetapi heterogen. Karena itu jikalau tidak dibingkai dalam satu Kementerian akan melahirkan disharmoni atau ketidakteraturan. 

"Di beberapa negara memang tidak tidak ada Kementerian Agamanya, agama tidak diurus oleh negara, tapi kalau kita di Indonesia dapat ribut kalau agama tidak diurus oleh negara," ucap Fahmi.

Fahmi juga mengingatkan bahwa pelatihan keagamaan harus benar-benar hingga kepada masyarakat hingga ke pelosok-pelosok. Ia mengingatkan supaya Kemenag menjadi ujung tombak pencegahan radikalisme, dan paham-paham keagamaan yang tidak sesuai dengan kontens kebangsaan. 

"Kita di Indonesia meski agama Islam ialah secara umum dikuasai tapi tingkat toleransi kita masih sangat tinggi, ini yang harus terus dipertahankan," ucap Fahmi. 

Peringatan Hari Amal Bakti Kemenang ke 73 di Majene ini, digelar di lantai I masjid Ilaikal Mashir, Kecamatan Baggae. Kegiatan ini dirangkaikan dengan maulid Nabi Muhammad SAW. (har/red)

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel