Selamat, Mahasiswa Stie Muhammadiyah Mamuju Ini Lolos Ke Amerika

Muh Rifai Sahida (ist)

MAMUJU, .COM - Namanya Muhammad Rifai Sahida. Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Mamuju ini yakni putra keempat pasangan St. Nur dan Sahida Gonting  (alm). Ia sukses menembus Amerika Serikat melalui aktivitas beasiswa YSEALI Spring 2019. 

YSEALI (Young Southeast Asian Leaders Initiative) Academic Fellowship, yakni aktivitas kuliah singkat (short-course) dan pembinaan intensif yang diberikan oleh Pemerintah Amerika Serikat selama 6 ahad di negeri Paman Sam. 

Baca Juga

Program ini berisi diskusi, seminar, presentasi kelompok dan kuliah di dalam kelas serta wisata pendidikan. Ada juga kunjungan lapangan, latihan kepemimpinan, dan kegiatan kerelawanan dalam masyarakat setempat. YSEALI Academic Fellows  yakni aktivitas pendidikan short term yang diadakan oleh pemerintah Amerika untuk cowok negara-negara ASEAN usia 18-25 tahun.

Beberapa bidang yang dibuka untuk aktivitas Yseali yakni Civic Engagament (Kemasyarakatan), Environmental Issues (Isu Lingkungan), Social Entrepreneurship (Kewirausahaan). Setiap bidang untuk wilayah Indonesia Timur akan mendapatkan tiga orang untuk untuk berangkat ke Amerika Serikat dan bergabung dengan akseptor lain dari negara ASEAN.

Setiap aktivitas acara puncaknya akan berlangsung di gedung putih  Washington DC yang memungkinkan adanya keterlibatan dengan para pembuat kebijakan, perwakilan pemerintah, pebisnis dan akademisi untuk turut berdiskusi bersama peserta.

Menurut keterangan Rifai, ia sendiri mengikuti YSEALI 2019 untuk informasi lngkungan. Beberapa tahap seleksi ketat ia jalani. Dimulai dari seleksi berkas serta essay, kemudian 10 besar terbaik di Indonesia Timur yang dipilih oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Surabaya. Setelah itu diadakan seleksi wawancara via online melalui aplikasi Skype oleh Kedutaan Amerika Serikat. Selanjutnya terpilih tiga orang mewakili Indonesia Timur ke Amerika Serikat.

"Pada dikala proses interview saya menjelaskan kepada perwakilan Kedutaan Amerika Serilkat perihal project sosial yang saya jalani yang telah saya rintis di tahun 2014 sampai dikala ini. Saya menjelaskan tiap proses saya jalani selama berkegiatan," kata cowok kelahiran Desa Bambangan, Kecamatan Malunda, Majene ini.

Rifai mengaku, sangat bahagia alasannya yakni dari pernyataan Kedubes Amerika Serikat di Surabaya, kurang lebih 2000 pendaftar hanya 10 orang yang masuk sesi interview kemudian dipilih tiga orang terbaik mewakili Indonesia Timur dan ia menjadi salah satu dari tiga orang tersebut.

"Saya sangat bersemangat alasannya yakni saya sendiri akan berangkat pada tanggal 4 April 2019 dan ditempatkan di University Of Montana di Montana, Amerika Serikat," kata putra berdarah PUS ini.

Sementara dua rekannya perwakilan Indonesia Timur, yakni Steve asal Surabaya dan Rizaldo dari Sulawesi Utara. Keduanya akan berada di salah satu kampus di Hawai.

Walau tidak bersama dengan kedua rekan dari Indonesia Timur, namun Rifai mengaku tak jadi masalah. "Saya tidak sendiri di University of Montana, saya akan bergabung dengan tiga orang lainnya dari Indonesia yang berasal dari Jawa, Kalimantan dan Sumatera," ucap cowok 21 tahun ini.

Rifai menjelaskan, mereka akan mewakili Indonesia dan bergabung dengan Peserta lain dari negara ASEAN. 

Bukan hanya itu berdasarkan pengukuhan beberapa alumni mereka menyampaikan bahwa aktivitas ini yakni aktivitas paling diminati anak muda Se-ASEAN dan sangat sulit untuk lolos. Beberapa alumni bahkan harus mengikuti tiga kali seleksi untuk sanggup lolos di aktivitas ini. 

"Alhamdulillah berkat do'a teman-teman, derma dari kampus STIE Muhammadiyah Mamuju dan orang bau tanah saya serta keluarga, pertama kali daftar eksklusif membuahkan hasil yang baik. Hal ini tidak luput dari kerja keras yang telah saya lakukan beberapa tahun ini. Satu ahad sebelum interview oleh pihak Kedubes Amerika saya betul-betul mencar ilmu mulai dari memperbaiki bahasa Inggris, kemudian bertanya-tanya ke beberapa kerabat yang pernah mengikuti aktivitas international serta alumni Yseali dan pada dikala datang interview alhamdulillah berjalan sangat lancar," kata Rifai bangga. (rls/har)

Tonton wawancara dengan Muhammad Rifai Sahida di sini.

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel